Konglomerat Indonesia Yang Memiliki Klub Sepak Bola di Luar Negeri

konglomerat indonesia

Sepak Bola memang dari dulu menjadi salah satu olah raga yang sangat populer di dunia, termasuk di negara tercinta kita, Indonesia. Bukan hanya itu saja loh ternyata cabang olah raga yang satu ini memiliki industri di dunia yang sangat menggiurkan dan karena hal itu saat ini banyak sekali konglomerat di indonesia yang melakukan investasi ke beberapa klub sepak bola baik di dalam negeri atau pun di luar negeri.

Seperti yang kita ketahui sendiri bahwa baru-baru ini orang terkaya di indonesia Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono baru saja membeli salah satu klub sepak bola di italia Seri C, COMO 1907 dengan harga sekitar 5 Miliar rupiah.

Como 1907 sendiri memang dikenal sebagai salah satu klub bermasalah yang hampir bangkrut, Namun hal itu lah yang membuat duo bersaudara ini memutuskan untuk membeli tim ini dengan harga yang murah.

Tujuan dari pemilik Djarum ini membeli klub ini adalah untuk bekal para pemain timnas indonesia latihan di luar negeri.

Selain dua bersaudara ini ternyata ada juga beberapa konglomerat indonesia yang membeli saham mayoritas klub sepak bola luar negeri berikut ini lah orangnya.

– Bakrie Group
Keluarga dari Abu Rizal Bakrie saat ini memiliki dua klub sepak bola di luar negeri yang di mana adalah klub bola Bribane Roar di liga Australia.

– Santini Group

Pada Agustus 2019 lalu salah satu klub asal inggris Tranmere Rovers menginformasi kan bahwa ada salah satu perusahaan dari indonesia yang membeli saham mereka dan perusahaan tersebut adalah santini group yang di mana group tersebut sendiri dimiliki olah tige saudara yang bernama Wandi, Paulus Wanandi dan Lukito.

– Erick Tohir

Pada tahun 2013 Tohir membeli salah satu klub raksasa intern milan sebanyak 70% namun pada tahun 2019 lalu erick sendiri baru menjual saham nya ke salah satu konglomerat hongkong, walaupun demikian ia tetap masih memiliki saham di klub bola inggris Oxford United dan ia juga menjadi direktur dari perusahaan tersebut.

itulah para konglomerat indonesia yang membeli klub sepak bola di luar negeri dengan beberapa tujuan seperti mencari keuntungan.